Posts

PPL : Pertemuan 6 - Tugas 5

Image
Low Level Design Nama: Hanafi Satriyo Utomo Setiawan NRP : 5025211195  Jurnal referensi:  https://ejournal.unma.ac.id/index.php/infotech/article/view/5246/2911 Kebutuhan Fungsional: Autentikasi Pengguna: Pengguna dapat mendaftar dan masuk menggunakan email atau nomor telepon. Pengaduan: Pengguna dapat membuat, mengedit, dan menghapus pengaduan. Pengguna dapat melampirkan foto, video, atau dokumen lain dalam pengaduan. Kategorisasi Pengaduan: Pengguna dapat memilih kategori untuk setiap pengaduan (misalnya, infrastruktur, keamanan, layanan publik). Pelacakan Status: Pengguna dapat melihat status pengaduan mereka (diterima, diproses, selesai). Notifikasi: Pengguna menerima notifikasi tentang status pengaduan mereka. Laporan Statistik:  Admin dapat melihat laporan statistik pengaduan berdasarkan kategori, lokasi, dan status. Kebutuhan Non-Fungsional: Kinerja: Sistem harus responsif dengan waktu respons kurang dari 2 detik untuk setiap permintaan. Keamanan: Data pengguna dan pengaduan haru

PPL : Pertemuan 4 - Tugas 3

Image
Software Architecture Nama: Hanafi Satriyo Utomo Setiawan NRP : 5025211195  Mobile commerce adalah pengembangan dari e-commerce yang  dapat membawa penjual dan pembeli bersama-sama bertransaksi dengan mudah, kapan saja dan dimana saja sehingga memungkinkan untuk mendapatkan laba yang lebih besar karena menghemat biaya serta hubungan keduanya menjadi lebih dekat. Berdasarkan hasil studi literatur, penerapan teknologi  mobile pada  micro enterprise perlu memperhatikan alur proses bisnis. Mobile  commerce (m-commerce) merupakan pengembangan dari perdagangan elektronik (e-  commerce) yang secara umum merupakan suatu pertukaran elektronik (pengiriman atau transaksi)  tentang informasi,  barang-barang, dan pembayaran diatas jaringan telekomunikasi. Beberapa keuntungan mobile commerce, yaitu: Kepuasan pelanggan, penghematan biaya, dan munculnya peluang bisnis baru.  Menggunakan  mobile commerce setiap waktu dan dimana saja.  Pemilik tunggal mempunyai pengendalian atas data sehingga  mobile  D

PPL : Pertemuan 5 - Tugas 4

Image
High Level Design - Twitter Nama: Hanafi Satriyo Utomo Setiawan NRP : 5025211195  High-Level Design untuk sistem Twitter adalah langkah awal dalam merancang arsitektur sistem, yang melibatkan identifikasi dan pemodelan komponen utama serta hubungan dan interaksinya. Fokusnya pada aspek utama seperti skalabilitas, keandalan, keamanan, dan kinerja. Desain ini menjadi dasar untuk Detailed Design, yang memperinci teknis setiap komponen dan interaksinya, memungkinkan tim untuk fokus pada implementasi berdasarkan arsitektur yang ditetapkan. Persyaratan Fungsional: Harus dapat memposting tweet baru (bisa berupa teks, gambar, video, dll). Harus dapat mengikuti pengguna lain. Harus memiliki fitur newsfeed yang terdiri dari tweet dari orang yang diikuti oleh pengguna. Harus dapat mencari tweet. Persyaratan Non-Fungsional: Ketersediaan tinggi dengan latensi minimal. Sistem harus dapat diskalakan dan efisien. Persyaratan Tambahan: Metrik dan analitik. Fitur retweet. Tweet favorit. Use Case Diagram

PPL : ETS

Image
Nama: Hanafi Satriyo Utomo Setiawan NRP: 5025211195 1. Apakah perbedaan model analysis dengan model desain? Model Analisis: Model analisis adalah tahap di mana masalah atau kebutuhan dipelajari secara mendalam. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang apa yang ingin dicapai dengan produk atau proyek tersebut. Memahami persyaratan, kendala, dan tujuan proyek secara menyeluruh. Ini termasuk memahami kebutuhan pengguna, batasan teknis, dan lingkungan di mana produk akan digunakan. Menentukan ruang lingkup proyek dan menetapkan dasar untuk model desain yang akan datang.  Mengidentifikasi risiko dan tantangan yang mungkin dihadapi selama proses pengembangan. Analisis kebutuhan, analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats), analisis pemangku kepentingan, dan lain-lain. Model Desain: Representasi konseptual dari bagaimana produk atau proyek akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah yang diidentifikasi dalam tahap analisis. Model desain merinci solusi

PPL : Pertemuan 7

Image
PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN RESTORAN DENGAN APLIKASI PEMESANAN RESTORAN BERBASIS MOBILE DALAM JARINGAN LOKAL Hanafi Satriyo Utomo S          5025211195 Beauty Valen Fajri                      5025211227 Perbedaan HLD dan LLD Tingkat Kedalaman Detail: High Level Design: HLD lebih berfokus pada gambaran umum dan konseptual dari sistem atau aplikasi. Ini tidak terlalu memperhatikan detail teknis. Low Level Design: Sebaliknya, LLD sangat memperhatikan detail teknis dan rinci dari setiap komponen dan fitur. Ketergantungan pada Implementasi: High Level Design: HLD tidak terlalu tergantung pada implementasi teknis tertentu. Ini lebih tentang konsep dan arsitektur umum. Low Level Design: Sebaliknya, LLD sangat tergantung pada implementasi teknis. Ini merinci bagaimana setiap fitur atau komponen akan diimplementasikan dalam kode. Audience: High Level Design: HLD umumnya ditujukan untuk pemangku kepentingan tingkat atas, seperti manajer proyek, pengambil keputusan, atau klien. Ini membantu mere

PPL : Pertemuan 3

Image
Perancangan Berbasis Obyek paper :  https://jurnal.umj.ac.id/index.php/just-it/article/viewFile/3229/2502 Nama: Hanafi Satriyo Utomo Setiawan NRP : 5025211195 “Sistem Informasi Pencarian Pengepul Barang Bekas di Kota Tangerang Berbasis Website” bertujuan untuk mempermudah masyarakat ataupun perusahaan didalam proses pencarian pengepul barang bekas di kota Tangerang yang nantinya barang bekas ini akan dijadikan bahan dasar pembuatan produk. Dalam perancangan aplikasi ini, peneliti menggunakan metode prototype sebagai metodologi perkembangan perangkat lunak. Tools yang digunakan adalah diagram – diagram UML, PHP, dan MySQL dalam membangun aplikasi website. Hasil dari perancangan sistem ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat ataupun perusahaan didalam proses pencarian dan memberikan informasi mengenai tempat pengepul barang bekas yang terdapat di kota Tangerang. Use Case Diagram Berikut adalah use case diagram untuk Sistem Informasi Pencarian Pengepul Barang Bekas Use Case Diagram Mo

PPL : Pertemuan 2

Image
Virtual Job Fair Information System Based on Augmented Reality and Virtual Reality Nama: Hanafi Satriyo Utomo Setiawan NRP: 5025211195 Judul: Virtual Job Fair Information System Based on Augmented Reality and Virtual Reality Referensi:  https://polgan.ac.id/jurnal/index.php/sinkron/article/view/11795/1174 DPPL adalah dokumen penting dalam pengembangan perangkat lunak yang menjelaskan rancangan sistem atau software secara detail. Dibuat pada tahap perancangan, DPPL menjadi panduan bagi para pengembang dalam mengimplementasikan solusi yang telah direncanakan. Isi DPPL: Detail teknis dan arsitektur perangkat lunak Interaksi antar komponen software Struktur data yang digunakan Algoritma dan metode yang diimplementasikan Manfaat DPPL: Memastikan semua orang (programmer, desainer, dll) memiliki pemahaman yang sama tentang software yang akan dibuat. Membantu programmer dalam membangun software dengan terstruktur dan terarah. Sebagai acuan untuk menguji dan mengevaluasi software apakah sudah s